Breaking News
recent

Aneh batu ini dapat merubah air menjadi warna merah

Batu aneh yang dapat merubah warna air menjadi merah
Kejadian ini terjadi sekita pukul 22:40 WIB saat saya pulang latihan untuk persiapan mengisi siaran di radio. Saat di perjalanan tepan di depan Kampus Politeknik Pontianak tiba-tiba saya ditanya oleh dua orang yang saya tidak kenal menggunakan sepeda motor saling berboncengan, bertanya kepada saya sambal mengendarai motor katanya “Mas mas, tahu Rumah Sakit Sudarso gak?” Saya pun menjawab dengan susah karena sambil mengendarai motor “Iya tahu” dan beberapa saat kami pun berhenti tidak jauh dari jembatan Kapuas dan mereka sungguh minta tolong kepada saya untuk mengantarkan mereka ke Rumah Sakit Sudarso. Saya pun menjawab “Saya bisa mengantar mas, mas ikuti saya dari belakang aja”. Saya yang terus berjalan menuju Rumah Sakit Sudarso pun mulai bingun dimana rumah sakit tersebut, saya pun menelpon teman untuk mendapatkan alamat rumah sakit tersebut. Jelang beberapa menit kemudian mereka pun berhenti di sekitaran Jalan Gajah Mada Pontianak dan kami pun saling berkenalan. Saya yang hanya tahu ingin mengantar mereka berdua ke rumah sakit pun mulai merasa aneh saat mereka berdua berbicara mulai dari asal dari mana, kerja dimana, kerja apa. Dan yang paling membuat saya anehnya lagi ketika satu orang tersebut berbicara panjang lebar mengenai kerjaan dia sebagai penambang emas di daerah kelam yang mulai bercerita fakta atau minos saat dia memambang emas mendapatkan kotak kecil yang di dalamnya berisi benda kecil berbentuk salib dan di ikat dengan kain warna merah.

Saya selaku asli orang daya, saya langsung memikir bahwa yang ditemukan orang tersebut adalah sebuah nisan bagi orang suku daya. Tapi mereka membantan bukan nisan. Saya pun hanya terdiam dan mendengarkan apa yang orang itu bicarakan. Setelah dia mendapatkan benda itu, satu orang yang memboncengnya pun mulai mengedipkan sebelah mata kepada saya, bahwa dia tidak tahu sama sekali tentang benda itu dan ingin mendapatkan benda itu secara diam-diam. Saya juga melihat orang yang mengonceng pria itu mulai gemetaran dan mukanya pun sedikit pucat. Kembali ke pria  yang mendapatkan benda itu, pria yang mendapatkan benda itu pun tidak sengaja menjatuhkan benda itu kedalam sungai, dan pria itu menjawab “Airnya menjadi merah!” Teman di tempat kerjanya pun langsung loncat ke air dan mencari benda itu sehingga tak ditemukan, lantas pria yang tak sengaja menjatuhkan benda itu loncat ke air dan berhasil mendapatkan benda itu lagi. Kembali ke pria yang mengendarai motor, pria itu mulai heran kenapa benda itu bisa merubah warna air menjadi merah. Sedikit pria itu mulai mengincar benda tersebut yang dibawah pria yang digoncengnya itu. Saya pun sangat-sangat heran dan pikiran saya “Ini mau diantar kerumah sakit atau mau begal saya?”

Panjang lebar pria yang menunpang sepeda motor tersebut bercerita tentang benda yang di dapatkannya itu. Pria itu pun memperlihatkan benda yang dibawanya. Benda tersebut dibungkus dengan uang kertas selembaran 2000. Saya pun tak heran bahwa benda itu adalah batu yang sebesar satu batang rokok. Batu tersebut memang berwarna merah pudar. Sesudah saya melihat batu itu, pria satunya meminta ijin untuk memegang batunya. Sambil memegang, pria itu mencium batu tersebut dan menyuruh saya untuk menyentu batu tersebut. Pria itu semakin heran dengan kebenaran batu tersebut yang bisa membuat air menjadi merah, tak lama kemudia pria itu pergi mencari air untuk membuktikan batu tersebut. Setelah mendapatkan air mineral, pria itu pun tidak ingin benda itu nampah di lihat orang sekitar dan menaruh botol mineral itu ke dalam helm yang digunakannya. Saya pun langsung terkejut dan heran luar biasa setelah batu itu dimasukan kedalam botol yang berisi air yang airnya langsung berubah berwarna merah pucat. Tidak butuh waktu lama batu itu merubah air tersebut menjadi warna merah.

Pria yang mengendarai motor itu mulai menginginkan batu itu, bahwkan ingin membeli batu itu dengan harga 15 juta di tambah, kalung emas istri, Hp Samsung J5, dan perhiasan istri lainnya. Pria yang memiliki batu itu pun tidak ingin menjualnya dan hanya ingin memberikan kepada pendeta “Saya gak mau memberikan kepada orang bugis, tapi saya mau memberikan kepada bos saya” Pria itu ingin memberikan batu tersebut kepada bos ditempat kerjanya yang rumahnya tidak jauh dari rumah sakit Sudarso. Bos pria itu adalah seorang pendeta dan suku Dayak. Pria itu berkata “Saya tidak ingin hidup saya dihantui batu yang saya dapat ini”

Kembali ke pria yang mengendari motor tersebut. Pria ini sangat-sangat ini sekali mendapatkan batu itu dengan cara apa pun dan pria yang mempunyai batu itu tetap saja tidak ingin memberikan batu miliknya kepada orang bugis, kebetulan mereka berdua orang bugis. Pria itu hanya ingin memberikan kepada saya. “Ini kamu ambil aja batu ini” Tetapi saya orang Kristen, saya juga anak seorang pendeta tapi saya tidak menginginkan batu itu. Pria itu memang tetap saja ingin memberikan batu itu kepada saya, bahkan pria satunya lagi iri kenapa pria itu mau memberikan batu itu  dengan Cuma-Cuma. Bahkan pria itu membisik saya “Ambil saja batunya dulu, nanti kamu berikan kepada ku. Kamu kan gak mau?” Ujar pria yang mengendarai motor tersebut. Pria itu juga memarahi saya yang tidak mau mengambil batu itu. Tetapi pria yang digonceng itu terlihat muka-muka sedih. Saya juga merasa kasihan. Pikrian saya hanya ingin mengantar mereka berdua kerumah sakit yang katanya dia sangat minta tolong.

Pria yang mengendarai motor itu sudah emosi kepada saya mengapa saya tidak menerima pemberian pria yang digoncongnya itu tadi, dan dia membisik kepada saya bahwa ini keberuntungan saya. “Abang itu tidak tau beruntungnya dapat batu itu” Ujar pria yang mengendarai motor tersebut kepada saya. Dia juga terus membisik kepada saya bahwa jika saya mau menerima batu itu dan memberikan kepada pria pengendara motor itu saya akan diberik uang 10 juta. Tetapi saya tetap berpikir positif bahwa saya tetap tidak akan menerima batu itu. Bahkan dia berbicara keras kepada saya “Bukan manusia! Manusia gak tau keberuntungan!” ujar kepada saya. Pria yang digonceng itu berkata kepada halus saya “Saya tidak tanggung apa yang menimpa kamu jika kamu tidak ingin menerima batu ini dari saya”.

Mendengar pria yang mengendarai motor itu tetap egois, saya pun mulai berbicara yang tidak tentu rudi agar saya bisa pergi menjauh dari mereka. Tidak butuh waktu lama saya pun pergi tidak mau ikut terlibat dengan orang yang bertanya minta petunjuk arah rumah sakit sudarso dan minta tolong diantarkan ke rumah sakit juga. Pria itu tetap saja berteriak kepada saya “Bukan manusia!” ujar pria pengendara motor itu kepada saya sambil saya mulai ngebut menggunakan motor. Saya yang tidak mau menggunakan benda tersebut merasa di ikuti dari belakang ketika saya melihat mereka berdua dari kaca spion motor saya.

Inilah sejarah saya yang tahu batu bisa merubah warna air menjadi merah. Dan gambar diatas bukan gambar asli, saya tidak bisa mengambil gambar saat orang tadi memperlihatkan kepada saya.
Yobby Rony

Yobby Rony

No comments:

Post a Comment

Please leave your comment for complaints and inquiries. We apologize if we do not reply to your comments, because we can not get online 24 hours. So please remain patient because you keep your comments we read. Regards admin

Powered by Blogger.